Minggu, 31 Maret 2013

Symphonic Black Metal Terbaik (Cradle Of Filth)

Cradle Of Filth        

     Mungkin bagi penikmat musik Metal atau Extreme Metal sudah tidak asing lagi dengan nama band yang satu ini, salah satu band tersukses asal Inggris yang mungkin bagi sebagian orang layak disandingkan dengan pendahulunya yaitu Iron Maiden. Namun begitu, band ini mempunyai latar belakang dan aliran yang sedikit berbeda dengan Iron Maiden walau terkadang mereka juga memainkan Cover dari trek legenda Iron Maiden seperti “Hallowed Be Thy Name” ataupun “Fear of The Dark”. Cradle of Filth begitulah nama dari band ini,Band Vampiric ini berdiri pada tahun 1991 di Ipswich, Suffolk, daerah ini terkenal dengan legenda-legenda penyihir Inggris-nya, dengan motor utama kakak beradik Paul Ryan dan Benjamin Ryan. Kakak beradik ini berambisi ingin membentuk sebuah band dan berangan-angan menjadi band terkenal di dunia, dengan usaha keras dan kegigihan mereka akhirnya mengajak Daniel Lloyd Davey, Jon Richard dan Darren White untuk bergabung, maka terbentuklah formasi awal Cradle of Filth yang berformasikan Paul Ryan (Gitar), Benjamin Ryan (Keyboard), Jon Richard (Bass), Darren White (Drum) dan Daniel L. Davey (Vokal).

Pada awal berdirinya genre musik yang mereka mainkan adalah Death Metal, Proses rekaman pertama yang mereka dilakukan adalah pada tahun 1992. Pada walnya mereka membuat sebuah split berjudul “A Pungent and Sexual Miasma”. Selain split, pada tahun yang sama mereka mengeluarkan 4 demo, antara lain “Orgiastic Pleasures Foul”, “The Black Goddess Rises”, “Invoking The Unclean” dan “Total Fucking Darkness”. Secara keseluruhan, demo-demo mereka masih dominan di genre Death Metal, walaupun sudah muncul bibit-bibit Symphonic di opus mereka.

Dua tahun setelah pembuatan demo mereka sebuah label yang bernama Cacophonus tertarik dengan demo yang mereka buat, setelah melalui negosiasi akhirnya merekapun teken kontrak dengan label tersebut dan mengeluarkan album full-length pertama mereka, “Principle of Evil Made Flash” Suatu opus klasik dari Cradle of Filth. Pada album ini terasa sekali perubahan genre dalam lagu-lagu mereka, permainan mereka telah berubah dan membelot ke Black Metal pada album ini. Tidak hanya itu bahkan merekapun berani bereksperimen dengan memasukkan unsur Orkestra dan Choir di dalam album ini, sehingga didapatlah istilah Symphonic-Black Metal untuk album ini. Hanya saja sound yang dihasilkan pada album ini masih kental dengan Black Metal klasik yang “mentah” dan "Chaos". Namun walau begitu mereka terbilang sukses pada peluncuran perdana mereka. Kesuksesan mereka tidak diiringi dengan solidnya para personil karena pada tahun pertama kesuksesan mereka ini, Paul Ryan dan Benjamin Ryan hengkang dari Cradle of Filth dan membentuk band baru dengan nama Blood Divine. Sekeluarnya Paul Ryan dan Benjamin Ryan maka masuklah Gian Piras dan Damien Gregori menggantikan posisi Paul Ryan dan Benjamin Ryan.

Pada tahun 1996, “Dusk…and Her Embrace”, album kedua Cradle of Filth rilis. Pada album ini mereka menghasilkan permainan yang lebih matang daripada di album pertama mereka. Bahkan ada yang menganggap album ini merupakan opus terbaik mereka. Permainan Symphonic mereka bercampur dengan aroma Gothic yang tidak pernah mati di kegelapan. Lalu dua tahun setelahnya, mereka merilis sebuah album yang dapat dianggap legendaris, “Cruelty and The Beast”. Album mereka kali ini secara khusus terkonsep, pada album ini mereka menceritakan kisah nyata seorang Countess Hungaria bernama Elizabeth Bathory yang hobi mandi darah gadis muda. Korban sang Countess ini lebih dari 600 jiwa dan semuanya mati kehabisan darah karena lehernya digorok dan digantung terbalik di atas bathtub sang Countess. Sang vokalis, Dani Filth (demikian namanya disebut), begitu mengagumi sang Countess, seperti yang tersirat di lirik “Bathory Aria”, salah satu trek terpanjang di album ini. Setahun setelah merilis album keduanya ini Cradle of Filth merilis sebuah Extended Playing (EP) berjudul “From The Cradle To Enslave” yang berisi 6 trek original dan 1 trek bonus. EP ini menandakan bangkitnya ego sang leader, Dani Filth.

Pada sekitar tahun 2000 Cradle of Filth kembali merilis album konsep “Midian”. Album ini jelas berbeda dengan album sebelumnya, pada album ini konsep mereka bercerita tentang tokoh fiksi di novel karya Lovercraft, yaitu seorang Psycho yang doyan membunuh tanpa sebab dan yang meyakini akan mendapatkan kebenaran dirinya di gerbang Midian. Album ini merupakan pijakan awal bagi Cradle of Filth yang melakukan world tour. Kemudian pada tahun 2001, album “Bitter Suites to Succubi” rilis.Tapi album ini tidak mendapatkan respon yang baik dari para anggota The Order of Dragon, fansclub resmi Cradle of Filth.

Selanjutnya, pada tahun 2002 mereka merilis album live dalam 2 versi, yaitu “Eleven Burial Masses” dan “Live Bait For The Dead”. Versi pertama merupakan murni album live, sedangkan yang kedua adalah album live yang ditambah 8 trek bonus, yang kebanyakan adalah versi remix dari trek-trek mereka di album-album sebelumnya.

Pada titik ini, Cradle of Filth terlihat seperti tidak bertaring lagi dan tidak sedahsyat dulu .Banyak yang meragukan output mereka selanjutnya. Maka Cradle of Filth seakan mengerti apa yang dikatakan orang-orang lalu merespon dengan merilis “Damnation and a Day” pada tahun 2003. Album mereka ini pada dasarnya memiliki konsep, tapi tidak mengenai seorang tokoh, melainkan mengenai kitab Wahyu di dalam Perjanjian Baru. Kebanyakan bercerita tentang kejatuhan manusia dan hari penghakiman, suatu tema yang Apokaliptik. Yang perlu dicatat pada album ini adalah gaya permainan mereka yang mulai membelot ke Extreme Metal karena mereka tidak lagi bermain sepenuhnya di Symphony-Black. Album ini menandai perubahan yang dilakukan Cradle of Filth pada musik-musiknya ke depan. Tidak sedikit pula yang mengidolakan album ini.

Setelah mengguncang dunia dengan “Damnation and a Day”, pada tahun 2004 Cradle of Filth merilis “Nymphetamine”. Di album ini, Dani Filth menggandeng Liv Kristine leader/pentolan band Gothic Metal asal Jerman, “Leaves’ Eyes” untuk berduet dalam trek yang sama dengan nama album ini. Duet yang mereka ciptakan cukup indah, bagaikan Beauty and The Beast dalam skenario Gothic. Vokal Soprano yang anggun milik Liv bercampur growl ala Dani yang mirip makhluk malam yang tersayat. Tercatat terdapat 2 trek Nymphetamine di album ini, yaitu versi Fix dan versi Overdose. Versi Fix merupakan trek asli duet antara Dani dan Liv. Sedangkan versi Overdose adalah versi extreme dari Nymphetamine, walaupun pada tengah-tengah trek, versi Fix tetap dimasukkan. Singkatnya, “Nymphetamine” cukup sukses di pasaran, bahkan menjangkau telinga-telinga metal amatir dengan ramuan Extreme-Gothic Metal.

Kemudian 2 tahun berselang, tahun 2006 album ke-8 mereka rilis.”Thornography” yang sebelumnya dudahului dengan EP “Thornographic” ini tidak sesukses “Nymphetamine”. Di dalam album ini, trek “Tonight In Flames” dan “The Foetus of A New Day Kicking” menjadi ciri khas album ini. Walaupun begitu, banyak “fans tua” yang mencibir trek “The Foetus of A New Day Kicking”. Hal ini wajar saja karena Cradle of Filth sudah kehilangan ciri khas mereka dulu. Banyak dari fans mereka yang mengatakan bahwa Cradle of Filth bukan lagi milik fans, tapi milik para Poser dan Emo (para METALHEADs benci banget sama Posers and Emos…POSER=SUCK,EMO=GAY).

Melihat kenyataan ini Cradle of Filth ingin membayar kesalahannya dengan mengeluarkan album terbarunya pada tahun 2008, “Godspeed On The Devil’s Thunder”. Untuk pertama kalinya sejak album “Cruelty and The Beast”, Cradle of Filth merilis album konsep mengenai seorang tokoh non-fiksi. Tokoh yang diceritakan di album ini adalah seorang bangsawan Perancis bernama Gilles de Rais. De Rais merupakan seorang peraih Nobel yang tidak terkenal dan juga seorang pejuang Perancis yang pernah bertarung melawan Inggris bersama Joan of Arc, wanita Perancis yang berjuang demi Perancis atas dasar penglihatan rohaninya. Yang menjadi titik penceritaannya tentu saja bukan cerita bagaimana De Rais mendapatkan nobel tersebut, tapi bagaimana bangsawan itu berubah menjadi pembunuh berantai dengan kelainan Seksual dan akhirnya menjadi seorang Satanis. Ramuan yang diberikan Cradle of Filth di album ini cukup Atmosforik.Walaupun tidak seperti “Cruelty and The Beast” tapi unsur Symphonic, yang beberapa tahun belakangan ini hilang di opus-opus Cradle of Filth dapat ditemukan.

Pada saat ini formasi Cradle of Filth diisi oleh Daniel L. Davey a.k.a Dani Filth (Vokal), Paul Allender (Gitar), Dave Pybus (Bass), Martin Škaroupka a.k.a Marthus (Drum) dan seorang backing vokal loyal, Sarah Jezebel Deva. Untuk keyboard dan lain-lain, biasanya bersifat additional, seperti Rosie Smith yang sering diajak sebagai live keyboardist. Satu-satunya anggota asli Cradle of Filth hanya Dani Filth. Itulah mengapa Dani Filth “memegang” band ini. Musikalitas mereka kadang tidak murni, tidak lagi idealis karena terlalu dicampuri Industrialisme. Namun walau bagaimanapun mereka tetap memberikan sumbangsih dalam dunia Metal.


Contoh beberapa lagu yang hits : Nymphetamine, The Death Of LOve, From The Cradle To Enslave dan No Time To Cry

Video Klip Nymphetamine Fix

Dari berbagai sumber di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar